7 bahaya “MENYONTEK” yang mematikan
Disadari atau tidak, kebiasaan menyontek amat membahayakan pelakunya.
Berbagai macam bentuk menyontek, mulai dari lihat buku, liat catetan, liat
jawaban temen, sampai minta jawaban ma temennya. Setidaknya ada 7 bahaya
menyontek;
1. Membuat ketergantungan pada sesuatu di
luar dirinya. Apa lagi yang bisa diharapkan dari orang yang suka mengandalkan
sesuatu di luar dirinya. Padahal tak selamanya ia bersama sesuatu yang
diandalkan itu.
2. Menghambat, bahkan membunuh potensi untuk
maju. Ia merasa tercukupi dengan contekan. Maka tak kemajuan pada dirinya.
3. Menimbulkan ketidak-PD-an. Dia ragu
kemampuannya sendiri. Kebanyakan anak yang menyontek, lantaran ia ragu, lalu ia
bertanya pada yang lain, padahal yang lain pun mungkin ragu-ragu juga. Bila ia
sendiri meragukan dirinya, bagaimana dengan orang lain?!
4. Menipu diri sendiri, orang lain, dan guru.
Dianggap bisa padahal tidak bisa. Inilah penipuan yang sangat harus, hingga
pelakunya tak merasa tertipu. Memamerkan angka tinggi, padahal sebenarnya
rendah, merupakan kejahatan terselubung.
5. Membuat evaluasi belajar menjadi bias.
Data yang salah, akan membuat keputusan yang salah. Mungkin ini pula yang
membuat cita-cita sekolah menjadi secara kuantitatif tercapai, namun secara
kualitatif tidak tercapai.
6. Menutupi kekurang efektifan (mutu)
belajar, karena dianggap berhasil, padahal tidak. Ini sungguh membahayakan.
Membuat proses pembelajaran sejatinya mandul. Potensi dalam diri peserta didik
tidak berkembang.
7. Memicu ketidak adilan hasil antara yang
rajin dan pinter dengan yang malas dan bodoh.
“Menyontek” merupakan bentuk “menghalalkan segala cara”, ketidak jujuran, untuk kepentingan pribadidan akan meresahkan hati, melemahkan nurani,dan menumpulkan intelektual.
“Menyontek” merupakan bentuk “menghalalkan segala cara”, ketidak jujuran, untuk kepentingan pribadidan akan meresahkan hati, melemahkan nurani,dan menumpulkan intelektual.
Semoga dengan membaca artikel ini kita bisa memulai untuk merubah diri dan berfikir bahwa kita percaya diri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar