Kamis, 15 Maret 2012

Manajemen Stres


 MANAJEMEN STRES

1.      Tekanan – tekanan Mental / Perasaan 
Setiap orang sering mengalami perasaan tidak nyaman. Ada saja goncangan mental yang datang silih berganti, dari yang ringan sampai yang relatif berat. Situasi ini sasaran langsungnya adalah emosi / perasaan, yang membuat pikiran pusing / kalut, atau bahkan menumpulkan / melumpuhkan kemampuan berpikir seseorang.
Tekanan dan goncangan mental ini menimbulkan kecemasan (anxiety), stress, frustasi, depresi, psikoneurosis, sampai kepada psikolosis.

2.      Stress
Dari sekian akibat goncangan mental, yang populer di masyarakat adalah stress. Stress artinya tekanan (Kamus Umum Bahasa Indonesia), yaitu reaksi – reaksi individu atas tekanan – tekanan yang membuat penderitaan secara fisik maupun mental.
a.   Sumber Stress
Sumber – sumber stress (Stressor) hal – hal yang dapat menyebabkan stres adalah :
-   Faktor Intern / Internal : jiwa yang labil, tipologi, daya tahan tubuh yang kurang dan rendahnya kemampuan mengendalikan diri.
-   Faktor Ekstern / Eksternal adalah penyebab stres (Stresor) yang berasal dari luar diri seseorang, misalnya faktor lingkungan : buruknya keadaan keluarga, kurang kondusifnya keadaan sekolah, kurang memadainya situasi lingkungan masyarakat.

b.    Bagaimana gejala – gejala stres itu ?
1.       Gejala fisik : selera makan hilang, sesak nafas, mudah berkeringat, sakit perut, gemetar, menggigit – gigit jari dan lain – lain.
2.       Gejala Psikis : merasa berkepanjangan, sering mengalami kecemasan mendalam, sering tidak menyukai orang lain, dan lain – lain.

Gejala – gejala stres ini apabila berlanjut secara akut menimbulkan gangguan – gangguan perasaan, pikiran, perilaku, kesehatan dan meningkatkan menjadi depresi.

c.    Cara Penanggulangan Stress
Sebenarnya upaya – upaya penanggulangan stres dapat dilakukan sejak dini oleh dirinya sendiri, misalnya :
-   Lakukan sesuatu yang membutuhkan kegiatan fisik, seperti melukis, memperbanyak kegiatan hobi, kerajinan, beternak, berkebun, dan          lain – lain.
-   Melakukan latihan jasmani seperti aerobik, olahraga permainan yang disenangi atau gerakan otot secara ringan.
-   Menyalurkan / mengungkapkan perasaan secara positif dengan cara mencurahkan isi hati dalam kerangka konsultasi dengan orang – orang yang dipercaya, atau dengan cara menuliskan keruwetan emosi dan pikirannya ke dalam buku harian.
-   Buatlah batas waktu untuk menyudahi / menyetop kesedihan sesingkat mungkin, tidak berkepanjangan.
-   Perbanyaklah mendengarkan musik penyejuk dan membaca buku bacaan pencerah hati, pikiran dan perasaan seperti buku psikologi dan agama.
-   Hindari rokok, alkohol dan zat – zat adiktif karena hal itu jelas – jelas bukan penyelesaian tetapi justru memperparah dan membuat fatal. Sebaliknya perbanyaklah mengkonsumsi sayuran berserat dan buah – buahan yang mengandung vitamin C dan B
-   Mengendalikan kondisi penyebab stres, dengan cara mengurangi dan menghilangkan kebiasaan – kebiasaan buruk, seperti menunda – nunda tugas dan lain – lain.
-   Hindarilah pelampiasan yang negatif, atau yang merugikan orang (pihak) lain.
-   Intensifkan kegiatan katarsis (mencurahkan perasaan) yang dilakukan secara sehat dan positif, seperti berteriak, menangis sepuas – puasnya mengadu kepada Sang Maha Pencipta dalam ibadah do’a, dzikir, shalat, lebih – lebih dalam shaklat malam.
-   Instropeksi diri, sadarilah manusia ini memang kecil dan lemah, banyak salah. Mungkin salah dalam berpikir, berperasaan, bersikap, berucap, bersepsi, salah menafsirkan, salah dalam banyak hal.

Bahkan Tuhan Sang Maha Pencipta segala makhluk ini, juga menerapkan mekanisme – mekanisme MEMPERINGATKAN, MENEGUR, dan MENGUJI manusia. Mungkin kita sedang diperingatkan atau diuji !, Maka marilah kita banyak bertaaubat mohon ampun dan berlindung kepada-Nya. “Back to basic”, kembalilah kepada hakikat hidup dan hamba-Nya. Kembalilah kepada Sang Maha Penyelesai Masalah !

3.      Kesehatan mental
Kesehatan mental adalah terhindarnya orang dari gejala – gejala gangguan jiwa (neurose) dan dari gejala – gejala penyakit jiwa (psychose)
Yang dimaksud gangguan jiwa adalah bila seseorang itu menderita gangguan Seperti : -  Sering cemas tanpa diketahui sebabnya
  -  Malas, tidak ada gairah untuk bekerja
  -  Rasa badan lesu dsb.
Sedangkan sakit jiwa adalah orang yang pandangannya jauh berbeda dari pandangan orang pada umumnya, jauh dari realitas atau yang dikenal miring, gila, dsb. Kesehatan mental adalah kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan diri sendiri, dengan orang lain dan masyarakat serta lingkungannya dimana ia hidup.
Orang yang sehat mentalnya akan mampu menguasai faktor – faktor hidup, atau tekanan perasaan yang akan membawa pada frustasi.
Mampu menghadapi problem – problem biasa yang terjadi dan merasakan secara positif kebahagiaan dan kemampuan dirinya. Ada keharmonisan fungsi – fungsi jiwa antara pikiran, perasaan, sikap jiwa, pandangan dan keyakinan hidup dapat saling membantu dan bekerjasama satu sama lain, sehingga terhindar dari pertentangan bathin (konflik).
Seseorang yang sehat mentalnya tidak akan mudah putus asa, bahwa kegagalan akan dihadapi dengan tenang dan wajar dan menerima kegagalan sebagai suatu pelajaran yang akan membawa sukses nantinya (kegagalan adalah sukses yang tertunda).
a.    Ciri – ciri orang yang mengalami gangguan kesehatan mental :
Adanya gangguan – gangguan perasaan seperti :
Rasa cemas (gelisah), iri hati, sedih, merasa rendah diri, pemarah, ragu (bimbang) dsb.

b.     Pengaruh gangguan kesehatan mental terhadap kecerdasan yaitu :
Sering lupa, tidak bisa mengkonsentrasikan pikiran tentang sesuatu hal yang penting sehingga orang merasa seolah – olah ia tidak lagi cerdas, pikirannya tidak bisa digunakan dsb.

c.  Penyebab – penyebabnya : Orang tua terlalu keras, tidak mempedulikan kepentingan si anak, suka membandingkan dengan anak lain, terlalu banyak campur tangan, rumah tangga yang broken ( bapak ibunya sering bertengkar) kurang dihargai, dsb.

d.    Pengaruh gangguan kesehatan mental terhadap kelakukan
Karena adanya perasaan tertekan maka akan mengungkapkannya keluar, sehingga suka berkelahi, mengganggu adik – adiknya, memecah barang – barang milik orang tuanya. Kita sering melihat orang yang suka Mengganggu ketenangan dan hak orang lain, mencuri, menyakiti, menyiksa orang memfitnah dsb. Hal itu disebabkan karena tidak percaya terhadap dirinya. Ketidakpuasan itu timbul karena kesehatan mentalnya terganggu akibat pengalaman yang tidak menyenangkan yang dilalui sejak kecil

e.    Pengaruh terhadap kesehatan badan
Bisa timbul penyakit Psykosomatic yaitu penyakit badan yang disebabkan oleh mental. Seperti sakit jantung bertahun – tahun, pusing yang berkepanjangan.

Selamat mencoba.Semoga para pembaca bisa mempraktekkan sehingga tidak banyak orang yang mengalami stres akibat tuntutan lingkungan sekita.http://www.google.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar