Kamis, 15 Maret 2012

Memahami Emosi Dan Cara Pengendaliaannya

PENGENDALIAN EMOSI DAN PENGENDALIAANNYA 




1.     Peranan Emosi
Emosi adalah potensi manusia yang menyimpan energi dahsyat. Emosi adalah potensi yang mencakup seluruh jenis perasaan yang ada pada diri seseorang, seperti sedih, gembira, benci, cinta dan sebagainya.
Menurut penelitian diketahui bahwa emosi memiliki kekuatan reaksi (respon/gerak) yang sangat cepat, melebihi respon otak. Emosi dapat menggerakkan / menguras energi yang berbuat sesuatu dengan menyalahkan otak. Misalnya : emosi cinta membuat orang mengerahkan daya upaya demi yang dicintainya. Emosi suka membuat orang  menghabiskan waktu, biaya perhatian dan jiwa kepada obyek yang disukainya.
Bayangkan bagaimana kalau emosi negatif menguasai jiwa dan tingkah laku seseorang !
2.     Macam – macam Emosi
Ada delapan kelompok induk emosi (Taufik Baharudin, 2000) yakni :
1.     Kemarahan meliputi kejengkelan, kebencian, kemarahan, naik pitam, kesengita, dendam, keutuhan, permusuhan dan lain – lain.
2.     Kesedihan meliputi kecemasan, gugup, panik, prihatin, khawatir.
3.     Kesenangan meliputi kebahagiaan, kegembiraan, keceriaan, kesenangan, kepuasan, kebanggaan, kenikmatan, kebebasan dan perasaan mania (senang berlebihan)
4.     Cinta meliputi kasih sayang, kekaguman, penerimaan, persahabatan, percaya, kebaikan, penyerahan dan sebagainya.
5.     Kegiatan meliputi keheranan, kekagetan, ketakjuban, keterpukauan, keterkesimaan, keberdebaran.
6.     Kemuakan meliputi kebencian, penghindaran, penghinaan, dan sebagainya.
7.     Malu meliputi menyesal, tercela, aib, rasa bersalah, kecewa, rendah diri, dan lain – lain.

3.     Emosi Positif dan Emosi Negatif
Kita tahu bahwa ada dua klasifikasi emosi yakni emosi positif (suka, gembira, cinta dll) dan emosi negatif (benci, sedih, kecewa dll). Emosi negatif bukan berarti buruk atau jahat, bahkan justru diperlukan, misalnya : benci diarahkan untuk membenci perbuatan maksiat, curang, sombong dan lain – lain.
Yang penting adalah bagaimana mencerdaskan emosi sehingga mampu menggerakkan diri kita kepada kualitas hidup dan derajad anak.
Hasil penelitian menjelaskan bahwa emosi positif (senang, nyaman, aman, suka, gembira, dan lain – lain) membuat / mendorong otak membangun “peta – peta” persepsi (pengertian dan pemahaman) yang lebih baik. Ini berarti memudahkan proses mengingat, mereproduksi ingatan dan gambaran secara lebih jelas, dibandingkan pengalaman (ingatan) yang melibatkan emosi negatif (O Keefe dan L. Nadel, 1978, dalam Taufik Baharudin, 2000).
Suasana hati dan perasaan senang rileks sebelum dan selama belajar akan mempertinggi efektifitas belajar.
Orang yang keadaan emosionalnya tinggi, kognisinya (pikirannya) sulit bekerja menyerap isi materi pelajaran (informasi). Keadaan emosi seseorang mudah ditangkap dari luar dan tidak mudah ditutup- tutupi, dibanding keadaan pikiran (kognisi)nya.
Emosi (Taufik Baharudin, 2000) mempengaruhi mekanisme : 1) belajar, 2) kemampuan mengingat, 3) perhatian, 4) motivasi 5) interpretasi kejadian 6) prediksi, 7) penyelesaian masalah, 8) pengambilan keputusan.
Gangguan dalam pengendalian emosi dengan turunnya kepercayaam diri. Ketidakmampuan mengendalikan aspek emosi menyebabkan perilaku seseorang tidak lagi dilandasi oleh otak tetapi oleh (gejolak) emosi.

4.     Mengelola Emosi
Mengelola emosi berarti mengelola sistem emosi. Taufik Baharudin (2000) menyebutkan ada beberapa cara :
a.       Mengelola pikiran dengan menghindari cara berpikir yang merusak :
1.       Terlalu menyamaratakan (overgeneralize)
Misal : Ah dia SELALU terlambat.
2.       Memberi cap negatif
Misal : Pantas memang dia TUKANG RIBUT
3.       Membesar – besarkan masalah
Misal : Kenapa dia tadi diam saja. Pasti ada sebabnya ini.

b.       Mengelola Perubahan Fisiologis
Misalnya perubahan fisiologis ketika seseorang marah, wajahnya memerah, jantung berdetak kencang, mata membelalak. Ketika seseorang panik tandanya tangan gemetar, keringat dingin keluar, muka memucat, suara bergetar.
Caranya adalah segera menyadari dan memahami perasaan ini berikut proses perubahan fisiknya, kemudian segeralah mencegah berlanjutnya perasaan terjadi supaya tidak berlarut – larut.
Ingatlah mencegah rasa marah, jauh lebih mudah daripada menghentikan marah. Anda dapat melakukan kegiatan relaksasi, ambil nafas dalam – dalam dan gerakkan persendian dan anggota badan.

Beberapa cara praktis mengelola marah :
1.     Apabila marahnya berdiri segeralah duduk dan berbaringlah
2.     Basuhlah muka anda, lebih bagus apabila anda bersuci
3.     Minumlah air segar
4.     Dan seterusnya

c.       Mengelola perilaku
Setiap orang memiliki pola – pola perilaku tertentu yaitu kecenderungan berperilaku dengan cara yang sama ketika menanggapi situasi tertentu.
Misalnya : bila malu, menutup muka, bila marah selalu membanting benda – benda yang dipegangnya begitulah seterusnya.

Tindakan pengelolaan perilaku misalnya :
1.      Stop / berhentilah berperilaku negatif dengan mengganti perilaku positif yang produktif.
2.      Ambil nafas dalam – dalam untuk mengendalikan aliran darah agar menjadi normal kembali
3.      Alihkan pikiran kepada Sang Pencipta

Tuhan itu Maha Pemaaf dan Maha Penyayang
Apakah kita mau mengalahkan Tuhan dengan marah – marah terus ?!
d.      Meningkatkan Kecerdasan Emosi
Emosi dapat dicerdaskan dengan :
1.     Mengembangkan kesadaran diri bahwa :
-   Tak ada manusia yang sempurna pasti ada saja kelebihan dan kekurangannya.
-   Kerja keraslah mengubah diri, Tuhan tidak akan mengubah nasin (diri) apabila kita tidak berupaya mengubahnya, dan malah diam berpangku tangan.
-   Perlu ada pengorbanan baik perasaan, tenaga, waktu dan biaya untuk itu. Ingat, pengorbanan yang sedikit hasilnya besar. Pengorbanan saat ini hasilnya besar dihati nurani.
2.     Mengelola emosi dengan cara mengelola faktor – faktor yang terkait.
3.     Memotivasi diri dengan menanamkan yakin diri, optimisme dan kebesaran hati.

Selamat membaca semoga bermanfaat bagi yang sedang emosi, semoga kita bagian orang-orang yang sabar.Amin.
http://www.google.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar